Jumat, 22 Februari 2013

Ebook Islam pdf

3landasanutama.pdf
40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga.pdf
73 WASIAT UNTUK PARA PEMUDA MUSLIM.pdf
adab-imam.pdf
adab-masjid.pdf
Ahkamul Jumat.pdf
ahlussunnah.pdf
Al-_Aqidah Ath-Thahawiyah.pdf
Al-Quran – Text Arab.pdf
Al_Qaradhawi.pdf
Aqidah Thahawiyah – Abu Ja_far At-Thahawi.pdf
aqiqah.pdf
BERSAMA TETANGGA.pdf
Biografi Albani.pdf
Biografi Singkat Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman.pdf
BIRUL WALIDAIN.pdf
Buku Mewaspadai NII-Zaytun di Kampus Kita.pdf
buku_panduan_ramadhan_1432_h_-_ringkasan.pdf
Cara Wudhu.pdf
Contoh-Contoh Kemusyrikan Yang Membudaya.pdf
Dasar Memahami Tauhid – Qawa_idul Arba_.pdf
fenomena-fitnah-harta.pdf
ghuluw.pdf
habbatussauda.pdf
Hakikat Bid_ah & Kufur.pdf
Hanya Satu Jalan Menuju Allah.pdf
Hisab.pdf
Hukum jihad di palestina.pdf
Hukum mencela dan istihza_.pdf
Hukum-hukum seputar do_a.pdf
Ijazah Hadits Imam Al Albani.pdf
Imam Ahmad bin Hanbal.pdf
Islam Sebagai Yang Paling Benar.pdf
Jalan Meraih Kemuliaan.pdf
Kewajiban Ibu.pdf
khawarij.pdf
Kiat Shalat Khusyu_ .pdf
Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah.pdf
Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur_an karya Imam Nawawi.pdf
Kitab Tauhid.pdf
Kitab Zakat – Syaikh Abdul Aziz bin Baz.pdf
macam2-syirik.pdf
malapetaka akhir zaman.pdf
masuki-awal-RT.pdf
Meluruskan kekeliruan makmum.pdf
Menepis Syubhat Dalam Tauhid.pdf
Mengapa Menolak Khobar Ahad.pdf
mengapa-kita-shalat.pdf
Menggunjing.pdf
menuju-hati-bersih-full.pdf
meraih-surga-ramadhan-full.pdf
Muharram.pdf
Nama Anak Putera.pdf
Pendidikan Anak Dalam Islam.pdf
Penyebab Perceraian dan Kiat Mengatasinya.pdf
posisi_imam_dan_makmum_dalam_shalat_berjamaah.pdf
Qadha dan Qodar.pdf
Risalah tentang sihir dan perdukunan.pdf
Riyadhus Shalihin Buku 1 – Imam-Nawawi.pdf
Riyadhus Shalihin Buku 2 – Imam-Nawawi.pdf
shalat-kita.pdf
Sifat Wudhu.pdf
sifat-puasa-nabi.pdf
sifat-tarawih-nabi.pdf
Studi Kritis Sunan Abi Dawud.pdf
tabelzakat.pdf
tajwid.pdf
TASYABUH.PDF
tayammum.pdf
WasiatTidurNabi.pdf
Zakat fitri.pdf

Senin, 08 Agustus 2011

Mushaf Al Qur'an

Berikut download mushaf Al-Quran

Jumat, 16 April 2010

Valenti Day

TAHUKAH KAMU?

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu". (QS. Al-Baqarah : 120)
Banyak orang diantaranya generasi muda muslim, terjerumus pada menyanjung dan mengistimewakan satu hari pada bulan Februari. Mereka serempak merayakan Valentine's Day, mungkin akan timbul suatu pertanyaan di kalangan remaja muslim, berkenaan dengan acara tersebut, berikut ini akan kita ulas sejarah awal Valetine's Day.
Pada mulanya bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Peringatan hari besar ini untuk menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pah (Tuhan dari Alam). Pada saat itu digambarkan orang-orang muda (laki-laki dan wanita) memilih pasangannya secara diundi, kemudian mereka bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Dengan diikuti berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing. Ketika itu agama Nasrani sedang disebarkan oleh para pemuka gereja yang berusaha memberi pengertian ajaran agamanya kepada para pemuka berhala itu. Pada tahun 496 M, Paus Gelarius (Pope Gelarius) menggantikan peringatan itu menjadi Saint Valentine's Day, yaitu hari kasih sayang untuk orang-orang suci.
Sejarah Valentine's Day dimulai ketika seorang pendeta dari kota Torni dekat Roma yang dikejar-kejar oleh para prajurit Romawi karena secara sadar telah menentang Imperor Claudius II. Ia melawan titah kaisar yang melarang para pemuda yang belum menikah untuk menikah karena dikhawatirkan dapat melemahkan kemampuan bertempur mereka. Namun Pendeta Santo Valentino menentangnya dengan menikahkan sepasang muda-mudi secara sembunyi-sembunyi. Kemudian ia dihadapkan oleh para prajurit ke Palatine HIll (BUkit Palatine) dekat altar Juno untuk dipenggal kepalanya. Namun sebelum ia menjalani hukumannya, ia mengirim pesan melalui surat yang disebarkan oleh putri penjaga penjara, pesan itu berbunyi "Dari Valentinemu", surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. Kemudian sejak tanggal ini hari tersebut diperingati sebagai hari Valentine atau hari Kasih Sayang.
Pada awal abad ke-4 M, Romawi dikuasai oleh kaisar Constantine yang merupakan kaisar pertama yang beragama Nasrani, sejak inilah agama Nasrani mulai berkembang dan mempunyai kedudukan istimewa dan secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan agama ini pun berlangsung dan berkembang, diantaranya Valentine's Day dan St. Valentine.
Setelah kita mengetahui tentang sejarah Valentine ini diharapkan kita semua dapat mengambil sikap sebagai seorang muslim/muslimah. Hadits Rasulullah SAW yag berbunyi, "Barang siapa yang meniru kebiasaan suatu kaum (agama) maka ia termasuk di dalam kaum itu". Allah pun berfirman, "Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali tidak diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Ali-Imran : 85)
Apabila kita tidak mengetahui hari besar atau kebiasaan atau hari besar suatu kaum, maka janganlah sekali-kali kita mengikutinya. Firman Allah dalam QS. Al-Isra' : 36 berbunyi, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
Maka jika masih banyak kita lihat muda-mudi Islam yang ikut merayakan Valentine's Day beralasan bahwa hari itu adalah hari untuk menyatakan atau meunjukkan rasa sayang kepada orang lain. Dan tentu saja alasan ini tidak bisa diterima karena Islam telah mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan saling menyayangi sesama kita, seperti sabda Rasulullah SAW, "Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhori-Muslim).
Apakah dari hadits diatas kita masih juga menafikkan hal-hal mana yang harus kita ikuti dan yang tidak boleh kita ikuti? Apakah kita berkasih sayang hanya pada satu hari (14 Februari) dan bukan setiap waktu seperti yang dianjurkan Rasulullah?
Saudaraku, semoga kita bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dan bukan hanya sekedar memperturutkan hawa nafsu untuk sekedar ikut-ikutan.