Ikhlas
Jumat, 22 Februari 2013
Senin, 08 Agustus 2011
Jumat, 16 April 2010
Valenti Day
TAHUKAH KAMU?
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu". (QS. Al-Baqarah : 120)
Banyak orang diantaranya generasi muda muslim, terjerumus pada menyanjung dan mengistimewakan satu hari pada bulan Februari. Mereka serempak merayakan Valentine's Day, mungkin akan timbul suatu pertanyaan di kalangan remaja muslim, berkenaan dengan acara tersebut, berikut ini akan kita ulas sejarah awal Valetine's Day.
Pada mulanya bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Peringatan hari besar ini untuk menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pah (Tuhan dari Alam). Pada saat itu digambarkan orang-orang muda (laki-laki dan wanita) memilih pasangannya secara diundi, kemudian mereka bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Dengan diikuti berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing. Ketika itu agama Nasrani sedang disebarkan oleh para pemuka gereja yang berusaha memberi pengertian ajaran agamanya kepada para pemuka berhala itu. Pada tahun 496 M, Paus Gelarius (Pope Gelarius) menggantikan peringatan itu menjadi Saint Valentine's Day, yaitu hari kasih sayang untuk orang-orang suci.
Sejarah Valentine's Day dimulai ketika seorang pendeta dari kota Torni dekat Roma yang dikejar-kejar oleh para prajurit Romawi karena secara sadar telah menentang Imperor Claudius II. Ia melawan titah kaisar yang melarang para pemuda yang belum menikah untuk menikah karena dikhawatirkan dapat melemahkan kemampuan bertempur mereka. Namun Pendeta Santo Valentino menentangnya dengan menikahkan sepasang muda-mudi secara sembunyi-sembunyi. Kemudian ia dihadapkan oleh para prajurit ke Palatine HIll (BUkit Palatine) dekat altar Juno untuk dipenggal kepalanya. Namun sebelum ia menjalani hukumannya, ia mengirim pesan melalui surat yang disebarkan oleh putri penjaga penjara, pesan itu berbunyi "Dari Valentinemu", surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. Kemudian sejak tanggal ini hari tersebut diperingati sebagai hari Valentine atau hari Kasih Sayang.
Pada awal abad ke-4 M, Romawi dikuasai oleh kaisar Constantine yang merupakan kaisar pertama yang beragama Nasrani, sejak inilah agama Nasrani mulai berkembang dan mempunyai kedudukan istimewa dan secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan agama ini pun berlangsung dan berkembang, diantaranya Valentine's Day dan St. Valentine.
Setelah kita mengetahui tentang sejarah Valentine ini diharapkan kita semua dapat mengambil sikap sebagai seorang muslim/muslimah. Hadits Rasulullah SAW yag berbunyi, "Barang siapa yang meniru kebiasaan suatu kaum (agama) maka ia termasuk di dalam kaum itu". Allah pun berfirman, "Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali tidak diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Ali-Imran : 85)
Apabila kita tidak mengetahui hari besar atau kebiasaan atau hari besar suatu kaum, maka janganlah sekali-kali kita mengikutinya. Firman Allah dalam QS. Al-Isra' : 36 berbunyi, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
Maka jika masih banyak kita lihat muda-mudi Islam yang ikut merayakan Valentine's Day beralasan bahwa hari itu adalah hari untuk menyatakan atau meunjukkan rasa sayang kepada orang lain. Dan tentu saja alasan ini tidak bisa diterima karena Islam telah mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan saling menyayangi sesama kita, seperti sabda Rasulullah SAW, "Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhori-Muslim).
Apakah dari hadits diatas kita masih juga menafikkan hal-hal mana yang harus kita ikuti dan yang tidak boleh kita ikuti? Apakah kita berkasih sayang hanya pada satu hari (14 Februari) dan bukan setiap waktu seperti yang dianjurkan Rasulullah?
Saudaraku, semoga kita bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dan bukan hanya sekedar memperturutkan hawa nafsu untuk sekedar ikut-ikutan.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu". (QS. Al-Baqarah : 120)
Banyak orang diantaranya generasi muda muslim, terjerumus pada menyanjung dan mengistimewakan satu hari pada bulan Februari. Mereka serempak merayakan Valentine's Day, mungkin akan timbul suatu pertanyaan di kalangan remaja muslim, berkenaan dengan acara tersebut, berikut ini akan kita ulas sejarah awal Valetine's Day.
Pada mulanya bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Peringatan hari besar ini untuk menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pah (Tuhan dari Alam). Pada saat itu digambarkan orang-orang muda (laki-laki dan wanita) memilih pasangannya secara diundi, kemudian mereka bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Dengan diikuti berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing. Ketika itu agama Nasrani sedang disebarkan oleh para pemuka gereja yang berusaha memberi pengertian ajaran agamanya kepada para pemuka berhala itu. Pada tahun 496 M, Paus Gelarius (Pope Gelarius) menggantikan peringatan itu menjadi Saint Valentine's Day, yaitu hari kasih sayang untuk orang-orang suci.
Sejarah Valentine's Day dimulai ketika seorang pendeta dari kota Torni dekat Roma yang dikejar-kejar oleh para prajurit Romawi karena secara sadar telah menentang Imperor Claudius II. Ia melawan titah kaisar yang melarang para pemuda yang belum menikah untuk menikah karena dikhawatirkan dapat melemahkan kemampuan bertempur mereka. Namun Pendeta Santo Valentino menentangnya dengan menikahkan sepasang muda-mudi secara sembunyi-sembunyi. Kemudian ia dihadapkan oleh para prajurit ke Palatine HIll (BUkit Palatine) dekat altar Juno untuk dipenggal kepalanya. Namun sebelum ia menjalani hukumannya, ia mengirim pesan melalui surat yang disebarkan oleh putri penjaga penjara, pesan itu berbunyi "Dari Valentinemu", surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. Kemudian sejak tanggal ini hari tersebut diperingati sebagai hari Valentine atau hari Kasih Sayang.
Pada awal abad ke-4 M, Romawi dikuasai oleh kaisar Constantine yang merupakan kaisar pertama yang beragama Nasrani, sejak inilah agama Nasrani mulai berkembang dan mempunyai kedudukan istimewa dan secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan agama ini pun berlangsung dan berkembang, diantaranya Valentine's Day dan St. Valentine.
Setelah kita mengetahui tentang sejarah Valentine ini diharapkan kita semua dapat mengambil sikap sebagai seorang muslim/muslimah. Hadits Rasulullah SAW yag berbunyi, "Barang siapa yang meniru kebiasaan suatu kaum (agama) maka ia termasuk di dalam kaum itu". Allah pun berfirman, "Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali tidak diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Ali-Imran : 85)
Apabila kita tidak mengetahui hari besar atau kebiasaan atau hari besar suatu kaum, maka janganlah sekali-kali kita mengikutinya. Firman Allah dalam QS. Al-Isra' : 36 berbunyi, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
Maka jika masih banyak kita lihat muda-mudi Islam yang ikut merayakan Valentine's Day beralasan bahwa hari itu adalah hari untuk menyatakan atau meunjukkan rasa sayang kepada orang lain. Dan tentu saja alasan ini tidak bisa diterima karena Islam telah mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan saling menyayangi sesama kita, seperti sabda Rasulullah SAW, "Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhori-Muslim).
Apakah dari hadits diatas kita masih juga menafikkan hal-hal mana yang harus kita ikuti dan yang tidak boleh kita ikuti? Apakah kita berkasih sayang hanya pada satu hari (14 Februari) dan bukan setiap waktu seperti yang dianjurkan Rasulullah?
Saudaraku, semoga kita bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dan bukan hanya sekedar memperturutkan hawa nafsu untuk sekedar ikut-ikutan.
Langganan:
Postingan (Atom)